Keluarga yang Terbaik

Posted by DIAZ Tuesday, March 19, 2013 0 comments
Aku berasal dari keluarga yang lengkap dan tinggal di rumah sederhana tetapi menyenangkan. Tidak ada yang kurang dalam keluargaku, kami saling menyayangi satu sama lain. Hal yang paling menyenangkan adalah memandang foto-foto keluarga yang diambil dalam berbagai moment. Tak terbayangkan, bagaimana jadinya jika aku tidak memiliki keluarga ini, karena merekalah kebahagiaanku.

Aku selalu berpikir bahwa anak yang tidak memiliki keluarga lengkap pasti tidak bahagia. Anak-anak yang ditinggal keluarga pasti tidak mendapatkan kasih sayang sebaik yang aku terima. Bagiku, keluarga lengkap adalah sumber kebahagiaan. Pemikiran itu terus tertancap dalam kepalaku hingga pada suatu hari, aku harus praktik kuliah dan mengajar di sebuah panti asuhan. 

Di panti asuhan, aku berkenalan dengan banyak anak. Di sana aku mengajar bahasa Inggris selama tiga bulan. Di luar perkiraanku, anak-anak di panti asuhan tersebut ceria dan tidak menunjukkan tanda bahwa mereka tidak bahagia. Pemilik panti asuhan mengatakan bahwa mayoritas anak-anak itu ditinggal atau dibuang orang tua mereka. Sempat terpikir olehku, mengapa mereka tega meninggalkan anak-anak semanis ini.

Setiap hari aku mengajar mereka, makan, bermain dan saling bercerita. Tak ada bedanya mereka dengan anak-anak dengan orang tua yang lengkap. Hingga tiba waktunya masa praktik mengajarku selesai. Panti asuhan mengadakan acara perpisahan sederhana. Salah satu perwakilan anak diminta untuk memberi salam perpisahan. Salah satu anak perempuan yang dekat denganku maju, namanya Ika. Wajahnya manis, rambutnya hitam sebahu, dan aku mendapati beberapa bekas luka pada tubuhnya.

"Saya mewakili teman-teman berterima pada kak Nia yang sudah mengajar bahasa Inggris," ujar Ika dengan wajah berseri. "Saya senang tinggal di panti asuhan ini,"

Dalam hati aku membatin, aneh sekali, tinggal di panti asuhan adalah hal yang menakutkan bagi sebagian orang.

"Waktu tinggal di rumah, orang tua Ika sering memukul dan membenturkan kepala Ika di dinding," lanjut gadis kecil itu. "Di panti asuhan ini, Ika senang punya sahabat dan keluarga baru, juga kak Nia yang mau mengajar kami. Terima kasih," DAN DISILAH AKU TEMUKAN KELUARGA YANG SEBENARNYA, yang saling mengasihi, menyayangi, saling membantu, kita bersaudara karena hati yang damai serta tentram, lanjutnya.

Aku tidak bisa menahan air mata saat memeluk Ika. Dia masih berusia sembilan tahun, tak terbayangkan olehku bahwa ada orang tua yang tega berbuat demikian. Orang tua bisa memberi kebahagiaan, bisa juga memberi duka. Ika adalah bukti nyata bahwa kebahagiaan bisa didapat dari orang lain yang bukan siapa-siapa, bahkan aku yang baru kenal dengannya selama tiga bulan.

Sejak saat itu aku semakin menyayangi keluargaku yang begitu baik telah merawatku. Aku menyalurkan rasa syukur itu dengan tidak akan pelit berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Masih banyak Ika Ika lain di luar sana, dan tugas kita untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Keluarga yang Terbaik
Ditulis oleh DIAZ
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://wildanwiltord21.blogspot.com/2013/03/keluarga-yang-terbaik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah sebagai pengunjung yang baik. Boleh berkritik, tetapi dengan kata yang baik. Boleh memberi saran, dengan kata-kata yang menyejukkan :-)

Tutorial SEO dan Blog support Cikaha Fashion Store - Original design by Weeldan | Copyright of Blogging Yuuk!!.

Followers