Sabar Dalam Kesetiaan

Posted by DIAZ Friday, February 15, 2013 0 comments
Sore itu, rumah Zainal ramai. Bedanya, ramai yang tampak di depan rumahnya adalah tanda sebuah keramaian yang cukup menegangkan. Sebuah berita mengejutkan datang, Zainal jatuh dan stroke. Mengerti akan bahaya pembunuh nomor satu di dunia tersebut, Surti bergegas membawa suaminya ke klinik terdekat. Dibantu dengan sanak keluarga, Surti mengantarkan Zainal menuju klinik kesehatan yang terletak di ujung desa.

Singkat cerita, dari klinik desa diinformasikan bahwa Zainal harus dirujuk dan diopname ke rumah sakit kota. Surti dan kerabat pun membantunya. Maklum, kebiasaan warga desa memang demikian. Toleransi dan rasa saling tolong menolongnya cukup tinggi. Terlebih, Zainal adalah seorang pemuka agama, bisa dipastikan banyak orang yang segan dengannya.

Ini sudah masuk tahun ketiga Zainal dirawat di rumah dengan penyakit komplikasi. Sejak kepulangannya dari rumah sakit tiga tahun lalu, Zainal dinyatakan menderita beragam penyakit. Diabetes, kanker paru-paru, stroke, dan asam urat.

Dalam kurun waktu itulah Surti tetap setia di samping suaminya. Ia bergumam dalam hati sambil memandang wajah suaminya yangsemakin kurus karena sakit yang berkepanjangan, wajah itu tak segagah dulu, bahkan kelihatan guratan kepayahan karena berbagai penyakit yang di deritanya, "Aku sudah renta. Tetapi aku masih sehat. Jika aku meninggalkan suamiku dalam keadaan sakit, aku akan mendapatkan apa nanti di akhirat?"

Benar, Surti mengajarkan arti kesetiaan pada pasangan meski telah renta dan sakit. Hingga saat itu tiba, Surti tak lagi hanya mengajarkan arti kesetiaan, tapi juga kesabaran.

Berulang kali Zainal mengerang kesakitan. Berulang kali pula Surti harus menyabar-nyabarkan hatinya melayani suaminya. Jika boleh durhaka, Surti akan meninggalkan suaminya dan menikah dengan orang lain. Lalu hidup bahagia. Jika boleh durhaka, Surti akan balas membentak suaminya yang mulai rewel untuk makan bahkan sholat. Namun ia selalu ingat akan pelajaran yang diajarkan suaminya dulu.

"Dalam sakit, kesabaran seseorang itu tengah diuji. Jika sabar, maka itu adalah tanda bahwa Tuhan akan memberikan derajat yang lebih tinggi padamu."

Berbicara memang mudah, namun melakukannya adalah hal yang sulit. Zainal siang itu marah, melempar gelas tepat mengenai wajah Surti. Darah mengucur dari pelipis bercampur dengan isakan tangis.

Bukannya membalas, Surti justru merangkul suaminya dengan penuh kasih. Menangis di telapak kaki sang suami, memohon ampun jika selama ini ia kurang sabar dalam merawat.

"Maafkan aku, Bah. Aku belum sabar dan pandai merawatmu. Aku memang tak tahu rasa sakit yang kau derita. Tapi, semampuku inilah aku membantumu. Maaf jika hanya sebatas ini kemampuanku."

Mendengar penuturan sang istri, Zainal pun menangis, berusaha memeluk sang istri. Tak pernah dibayangkan hal tersebut dilakukan pada sang istri yang telah sabar merawatnya, rasa bersalah, menyia nyiakan, dan setumpuk penyesalan tumpah bersamaan dengan airmata yang deras mengalir : “ berlianku tercinta (itu nama panggilan kesayangan zainal kepada surti) maafkan abah kalau telah menyakitimu” peluk kasih yang tak terhindarkan, dan surti pun merasa kepedihan, kelelahan, kesabaran yang berkepanjangan terobati karena mendengar panggilan kesayangan dari suaminya tercinta terlontar.

Memang sejak suaminya sakit panggilan kesayangan (berlian) itu tidak pernah terdengar lagi, mungkin karena sakit dan derita yang lama sehingga Zainal tidak memperhatikan istrinya. Dan perasaan inilah yang membuat zainal jadi kuat, dalam posisi lemah ada yang setia bersamanya dalam duka serta derita.

Manusia adalah tempat salah dan lupa. Terlebih saat mendapatkan cobaan, tak sedikit dari mereka yang justru mengeluh, mencaci, serta tak memperhatikan lagi orang2 di sekelilingnya yang tetap setia dan mencintainya, bahkan mengutuk Tuhan karena sakit yang berkepanjangan. Padahal, pintu menuju kelas berikutnya tengah disiapkan untuknya. Namun, kealpaan sering membuat orang yang semula sabar menjadi berlaku sebaliknya. kesabaran itu tak terbatas. Ingatlah, Tuhan akan selalu bersamamu jika kau selalu bersabar dalam banyak hal.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sabar Dalam Kesetiaan
Ditulis oleh DIAZ
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://wildanwiltord21.blogspot.com/2013/02/sabar-dalam-kesetiaan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah sebagai pengunjung yang baik. Boleh berkritik, tetapi dengan kata yang baik. Boleh memberi saran, dengan kata-kata yang menyejukkan :-)

Tutorial SEO dan Blog support Cikaha Fashion Store - Original design by Weeldan | Copyright of Blogging Yuuk!!.

Followers