Ibu Adalah Pembohong yang Indah

Posted by DIAZ Sunday, September 29, 2013 0 comments
INILAH FAKTA KEBOHONGAN DARI SEORANG IBU, YANG WAJIB DIKETAHUI PUBLIK :

1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, ibu tidak lapar."

2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "ibu tidak suka daging, makanlah, nak.."

3. Tengah malam saat dia sedang menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata, "Istirahatlah nak, ibu masih belum ngantuk.."

4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang."

5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana."

6. Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, ibu tidak apa-apa." Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu. Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan-diri kita, tetapi beliau tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan- dirinya.

Semoga semua anak di dunia ini, bisa menghargai setiap kebohongan seorang ibu...!! karena beliaulah malaikat nyata yg dikirim ALLAH untuk menjaga kita.. Terimakasih BUNDA...

Baca Selengkapnya ....

Babi Itu Haram

Posted by DIAZ Friday, September 27, 2013 0 comments
Dialog Kyai vs Pastor (Pendeta)

-Oase Iman-

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

”Pak kyai, sebagai non muslim, saya suka bertanya-tanya, Islam itu suka ngada-ngada ya?”, seorang dengan penampilan khas pastor tiba-tiba menghadang kyai, lepas kyai memberikan ceramah.

Kyai : ”Ngada-ngada bagaimana?”, kyai heran@#%?? “Kok bisa-bisanya ada orang tanpa permisi maen nyelonong kaya begitu. Mancing-mancing keributan lagi nih” dalam hati.

Pastor: ”Babi kan diharamkan dalam Islam”, orang itu menangkap ceramah kyai soal keharaman babi. Rupanya orang ini memang punya niat melempar masalah, bukan sekedar mancing-mancing.

Kyai: ”Betul”, kyai menanggapi adem.

Pastor: ”Tapi kok, Allah yang mengharamkan babi, malah nyiptain babi? Ini kan buang-buang energi namanya. Sudah diharamkan, diciptakan juga” orang itu segera menumpahkan isi hatinya.

“Wah, reseh nih orang kata kyai dalam hati”.
Kyai: ”Kan larangan makan babi memang untuk orang Islam”, kyai masih anteng menanggapi tanpa ekspresi.

Pastor: ”Tapi kan yang nyiptain babi tuhannya orang Islam”, orang ini seolah bernafsu menekuk kyai dengan cecaran jurus-jurus silat lidahnya yang masih kelihatan kaku. Mungkin sedang nyoba ilmu.

Kyai: ”Loh, memang tuhan anda tidak bisa bikin babi ya?”, kyai mulai pasang kuda-kuda dan melempar jurus dasar.

Pastor: ”Bisa. Tapi sudah cukup diwakili tuhannya Kyai”, orang itu mampu berkelit.

Kyai: ”Oooo begitu”, kyai mundur sedikit. Otaknya mulai bekerja lebih serius.

Pastor: ”Iya laah, ngapain cape’-cape’ kalo ada yang bisa menyediakan fasilitas”, orang ini semakin mengumbar jurus porovokasi. Pede sekali dia. Saking pedenya, disangkanya dia pasti akan berhasil melumpuhkan otak kyai kampung itu. Dia belum sepenuhnya tahu, kyai memang orang kampung, tapi otaknya seperti lulusan Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Kyai: ”Trus, apa aja yang dibikin tuhan anda”, cling! tiba-tiba lampu bohlam di dalam kepala kyai menyala.

Pastor: ”Banyak laaah”, begitu confident.

Kyai :”Apakah anda diciptakan oleh tuhan anda”, kyai kembali mengeluarkan jurus dasar.

Pastor: ”Ooo pasti. Manusia itu lebih mulia dari apapun. Apalagi dibanding babi. Makanya tuhan saya engga’ menciptakan babi, tapi memilih menciptakan manusia”, orang itu menangkis berlebihan.

Kyai: ”Apakah isteri anda juga diciptakan tuhan anda?”

Pastor: ”Isteri?… ohh, maaf saya tidak menikah”, nah, akhirnya orang itu terperosok.

Kyai: ”Kalo soal nikah atau tidak, itu urusan anda. Maksud saya apakah wanita juga diciptakan tuhan anda?”

Pastor: ”Iya laaaah, wanita juga kan manusia”, tidak disadari, kesalahan besar yg sudah pastor tersebut lakukan.

Kyai: ”Tapi, mengapa sampeyan tidak menikah?” pukulan telak. Kyai memutar balik kata-kata orang itu.

Pastor: ”Dalam agama saya, saya adalah manusia suci dan dalam posisi yang tidak dibolehkan menikah”, pastor itu masih menyimpan sisa-sisa keberaniannya. Dan tetap berkelit…

Kyai: ”Mengapa begitu?”, kyai memancing pastor agar semakin berani.

Pastor: ”Agar saya tetap fokus melayani tuhan”, orang itu makin tersudut, tapi masih belum sadar bahwa ia tersudut.

Kyai: ”Tapi mengapa tuhan anda memciptakan wanita, padahal anda sendiri tidak boleh menikah. Melarang menikahi wanita, malah nyiptain wanita. Ini kan buang-buang energi namanya”, umpan terakhir diberi kyai.

Pastor: ”bukan begitu kyai, itu berlaku hanya untuk saya. Yang laen tidak. Silahkan menikah. Kalo babi kan haram untuk semua orang Islam”

Kyai: ”Lhaa … ya sudah. Babi itu kan haram untuk semua umat Islam saja dan orang orang yang tau mana yang baik dan yg tidak, tidak untuk yg lainnya. Silahkan kalau anda mau makan babi kalo memang doyan. soalnya babinya saja kaga’ protes dijadiin sebagai hewan yang haram, dan jika anda mau bertanya kepada orang yg mengetahui ilmu tentang hewan dan bibit-bibit penyakit Insya Allah anda akan berhenti mengkonsumsi Babi, karna Islam tidak mengharamkan sesuatu melainkan didalam sesuatu tersebut terdapat mudharat (bahaya) yg jauh lebih besar dibanding manfaatnya ^_^”

Wallahu a’lam bishowab”

Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik

(Sumber dari Situs Website Yayasan Islam Baitul Maqdis yang Konsen Anti Pemurtadan dan Bina Mualaf yakni: http://baitul-maqdis.com/ dengan sedikit Editan)

Baca Selengkapnya ....

Setelah Masuk Islam, Muhammad Ali Sadar Ia Bukan “The Greatest”

Posted by DIAZ Thursday, September 26, 2013 0 comments
TAHUN berapapun Anda lahir, jika Anda menggemari tinju, nama Muhammad Ali tak akan pernah asing. Ali, dalam dunia tinju dianggap sebagai sosok besar karena sikap dan prestasinya di atas ring. Namun yang paling membuat ia sangat terkenal adalah karena ia seorang Muslim. Atau tepatnya ketika ia memutuskan menjadi seorang Muslim.
Sebelum masuk Islam, Ali menjuluki dirinya sendiri dengan “The Greatest” karena dia adalah petinju terbaik pada masanya. Bahkan para pengamat olah raga mengakuinya sebagai petinju terbaik abad itu. Sejarah tinju belum pernah mengenal petinju secepat dia. Dia berlaga dengan gesit di atas ring dan memukul KO lawannya, lalu berseru dengan bangga, “Akulah yang terbesar”.
Akan tetapi setelah masuk Islam, dia membuang julukan ini, karena tidak sadar bahwa hanya ada satu yang terbesar di alam semesta ini.
Terlahir dengan nama Casius Mercelus Clay, setelah masuk Islam, ia mengganti namanya menjadi Muhammad Ali Clay.
Berikut adalah paparannya ketika masuk Islam.
“Aku dilahirkan di Kentucky, Amerika Serikat. Daerah yang dikenal dengan ayam goreng khas yang memakai namanya, yang juga terkenal dengan perbedaan etnis yang kental.
Sejak kecil aku sudah merasakan perbedaan perlakuan ini karena aku berkulit coklat. Barangkali hal inilah yang mendorongku untuk belajar tinju agar bisa membalas perlakuan jahat teman-temanku yang berkulit putih. Dan karena aku mempunyai bakat serta otot yang kuat sehingga memudahkan jalanku.
Ketika belum genap berusia 20 tahun, aku sudah memenangkan pertandingan kelas berat di Olimpiade Roma tahun 1960.
Hanya beberapa tahun kemudian aku berhasil merebut juara dunia kelas berat dari Sony Le Stone dalam pertarungan paling pendek, karena hanya beberapa menit aku berhasil menjadi juara dunia. Dan di antara tepuk riuh para pendukung dan kilatan-kilatan alat kamera, aku berdiri didepan jutaan penonton yang mengelilingi ring dan kamera TV Islam, mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengganti namaku menjadi Muhammad Ali Clay. Untuk memulai sebuah peperangan baru melawan kebatilan yang menghalangiku mengumumkan ke-Islaman-ku semudah ini.
Kepindahanku ke agama Islam adalah hal yang wajar dan selaras dengan fitrah-fitrah yang Allah ciptakan untuk manusia. Kembaliku ke fitrah kebenaran membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berfikir, ini dimulai tahun 1960, ketika seorang teman muslim menemaniku pergi ke masjid untuk mendengarkan pengajian tentang Islam. Ketika mendengarkan ceramah, aku merasakan panggilan kebenaran memancar dari dalam jiwaku, menyeruku untuk menggapainya, yaitu kebenaran hakikat Allah, agama dan makhluk.
Perjalanan keimananku berlangsung bertahun-bertahun dalam bentuk perbandingan antara Islam dan Masehi, sebutah perjalanan yang berat, karena orang-orang disekitarku menghalangiku, kondisi masyarakatku rusak, kebenaran dan kebatilan bercampur aduk, ditambah lagi dengan doktrin gereja yang menggambarkan keadaan orang-orang muslim yang lemah dan terbelakang yang diakibatkan oleh ajaran Islam itu sendiri.
Tapi Allah memberiku petunjuk, dan menerangi jalan pilihanku sehingga aku dapat membedakan antara realita umat Islam sekarang dengan hakekat Islam yang abadi. Aku meyakini bahwa Islam membawa kebahagiaan untuk semua orang. Tidak membeda-bedakan warna kulit, etnis dan ras, semuanya sama dihadapan Allah azza wa jalla. Yang paling utama di sisi Tuhan mereka adalah yang paling bertakwa. Aku meyakini sedang berada didepan sebuah kebenaran yang tak mungkin berasal dari manusia.
Aku membandingkan ajaran Trinitas dengan ajaran Tauhid dalam Islam. Aku merasa bahwa Islam lebih rasional. Karena tidak mungkin tiga Tuhan mengatur satu alam dengan rapih seperti ini. Ini suatu hal yang mustahil terjadi dan tak akan memuaskan orang yang berakal dan mau berpikir.
Aku merasakan betapa orang-orang Islam menghormati Isa A.S. dan ibunya. Menempatkan mereka pada kedudukan yang sama. Ini hanya ada dalam Islam atau ajaran Nasrani yang masih murni, adapun yang diucapkan para pendeta dan pastur adalah kebohongan belaka.
Aku membaca terjemahan Al-Qur’an dan akupun bertambah yakin bahwa Islam adalah agama yang hak yang tidak mungkin dibuat oleh manusia. Aku mencoba bergabung dengan komunitas muslim dan aku mendapati mereka dengan perangai yang baik, toleransi dan saling membimbing. Hal ini tidak aku dapatkan selama bergaul dengan orang-orang Nasrani yang hanya melihat warna kulitku dan bukan kepribadianku.” [islampos]

Baca Selengkapnya ....

KEDUSTAAN TENTANG "JIHAD NIKAH"

Posted by DIAZ Monday, September 23, 2013 0 comments
PENTING!!! BACA DAN SEBARKAN!!!

Media-media yang berafliasi ke Rezim Suriah atauy media resmi Suriah kemudian sampai detik ini masih terus merekayasa tentang berita "Jihad Nikah" di Suriah, khususnya jaringan yang mengirimkan gadis-gadis Tunisia untuk melakukan "Jihad Nikah".

Di sini kami jelaskan tentang maksud dari Jihad Nikah. Pertama, dan ini yang selalu digembar-gemborkan oleh media afiliasi Rezim Suriah, "Jihad Nikah" yang dimaksud adalah nikah yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan biologis para pejuang oposisi Suriah yang sepanjang waktu revolusi tidak dapat memenuhi kebutuhan itu. Maka dari itu Kami Katakatan:

1. "Jihad Nikah" yang seperti ini pertama dimunculkan dan disandarkan kepada fatwa Syaikh Muhammad Al-'Arifi. Dan itu adalah dusta dan telah dibantah oleh beliau sendiri.http://www.babnet.net/festivaldetail-61107.asp

2. Bahwa "Jihad Nikah" yang mereka suarakan dan tuduhkan kepada mujahidin adalah Nikah yang menyerupai Nikah Mut'ah yang diyakini oleh Ahlussunnah keharamannya secara ijma'. Dan nikah model ini hanya ada dan dimuliakan oleh agama Syiah Imamiyah.

3. Para Imam Tunisia telah membantah keberadaan gadis-gadis Tunisia yang pergi untuk melaksanakan "Jihad Nikah". Mereka mengatakan dalam prinsip Ahlussunnah nikah semacam itu sama dengan mut'ah dan diharamkan. http://moheet.com/news/newdetails/631886/1/أئمة-لا-وجود-لشبكات-ترسل-تونسيات-لـجهاد-.html#.Uj98KH-YyIc

4. Dalam rangka membenarkan opini tersebut, Media yang berafiliasi kepada Rezim Thoghut Suriah mencomot foto mujahidah chechnya, mujahidah Suriah dan membuat "film wawancara" dengan "artis" korban "Nikah" tersebut untuk meyakinkan adanya nikah semacam itu. Wa makaru wamakarallah wallahu khoirul makirin.

5. Rekan kami telah memosting tentang Tahridh (menyemangati) dari Muqtadaa Ash-Shadr (ulama milisi syiah Irak) untuk MUT'AH JAMA'I bagi Jaysul Mahdi dqan pahala besar bagi gadis yang memut'ahkan tubuhkan kepada Jaysul Mahdi. http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2013/05/29/24869/fatwa-muqtada-ashshadr-soal-mutah-jamaah-milisi-syiah-jaisy-almahdi/

Kedua, Makna yang dimaksud dengan Jihad Nikah adalah Seseorang berjihad kemudian ia menikah untuk menjaga kesucian dan memperbanyak keturunan yang didambakan menjadi pejuang Islam. Ini jauh maknanya dari yang digembar-gemborkan. Nikah seperti inilah yang berkah dan sangat dianjurkan. Dan hal ini pun terjadi di medan Jihad Suriah. Di mana anak warga Suriah nikah dengan pejuang Suriah. Dokter relawan (wanita) nikah dengan pejuang FSA. 

Dan yang ada adalah wanita-wanita yang meyakini bahwa Jihad sekarang -dengan berbagai asbabnya- adalah Fardhu 'Ain. Mereka membentuk katibah melawan tentara thoghut Bashar yang telah merampas kehormatan saudari-saudari mereka di Suriah. Berikut adalah wanita-wanita yang telah mempermalukan pria yang memiliki tubuh yang sehat yang belum mampu mengangkat senjata melawan thoghut Suriah dan Amerika serta antek-antek mereka

http://www.youtube.com/watch?v=KHJNel5vOvo

http://www.youtube.com/watch?v=U2kcFWxNRHU

http://www.youtube.com/watch?v=IGgrXNK70-E

http://www.youtube.com/watch?v=r7lBbSYDxxI (Mujahidah fi kulli makan)

Wallahul Musta'an

Al-Faqir Abu Asybal Usamah

Baca Selengkapnya ....

Sujud Tilawah dan Ayat Sajdah

Posted by DIAZ Saturday, September 21, 2013 0 comments

BIASANYA pada mushaf yang kita miliki, ada lambang berbentuk kubah atau symbol tertentu diakhir sebuah ayat. Itulah penanda ayat sajadah, ayat-ayat tertentu dalam Al Qur’an, dan bila dibaca maupun orang yang mendengarnya disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.” (HR. Muslim no. 81)
Bacaan Ketika Sujud Tilawah
Bacaan ketika sujud tilawah sama seperti bacaan sujud ketika shalat. Ada beberapa bacaan yang bisa kita baca ketika sujud di antaranya:
  1. Dari Hudzaifah, beliau menceritakan tata cara shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau membaca: “Subhaana robbiyal a’laa”. Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi. (HR. Muslim no. 772).
  2. Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a ketika ruku’ dan sujud:“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.” Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku. (HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484).
  3. Dari ‘Ali bin Abi Tholib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sujud membaca: “Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”. Artinya: Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta. (HR. Muslim no. 771).
Di Mana Sajakah Ayat Sajadah?
Ayat-ayat sajadah ada pada beberapa tempat, antara lain:
1.  Surat Al A’rof ayat 206
2.  Surat Ar Ro’du ayat 15
3.  Surat An Nahl ayat 49-50
4.  Surat Al Isro’ ayat 107-109
5.  Surat Maryam ayat 58
6.  Surat Al Hajj ayat 18
7.  Surat Al Furqon ayat 60
8.  Surat An Naml ayat 25-26
9.  Surat As Sajdah ayat 15
10. Surat Fushilat ayat 38
11. Surat Shaad ayat 24
12. Surat An Najm ayat 62
13. Surat Al Insyiqaq ayat 20-21
14. Surat Al ‘Alaq ayat 19
15. Surat Al-Hajj ayat 77
Namun para ulama berselisih pendapat apakah surat Shaad ayat 24, surat An Najm ayat 62, surat Al Insyiqaq ayat 20-21, surat Al ‘Alaq ayat 19, dan surat Al-Hajj ayat 77 termasuk ayat sajadah atau bukan.  [sumber: alquran alhadis/majelisilmu]

Baca Selengkapnya ....

Jangan Bangga Dengan Mobil Murah

Posted by DIAZ 0 comments

Terlalu lama bangsa ini dibodohi dan dijajah oleh ATPM asing pedagang mobil jepan, mobil jepang di sini itu mahal, overpriced! margin keuntungan mrk sangat besar dg kualitas rendah dan tdk aman! Di Jerman harga honda jazz hanya Rp 118jt, di Jkt Rp 200jt dg kualitas di bawah standar internasional! Dg modal produksi lebih rendah mereka jual mobil dg harga lebih tinggi drpd di negara lain dan bodohnya tetap dibeli oleh bangsa ini, ini sdh berlangsung puluhan tahun. 
Dg modal 30jt "mobil murah" mereka jual 70jt tetap laku. Monopoli ini sdh berlangsung 40th lebih. Seusia kalian semua, atau bahkan lebih!?

Berlimpah kekayaan begundal sindikat Astra Toyota-daihatsu honda suzuki mitsubishi nissan-datsun mazda, mereka mengeruk uang rakyat indon sejak masa orba 1969, menjajah dan mendominasi industri, menghisap devisa bangsa menekuk pemerintah sejak Soeharto s/d Sby, mereka berhasil mengatur pemerintah RI agar memperbanyak bangun jalan tol ketimbang bangun Rel-Kereta. Menggusur sawah subur serta pemukiman.
Alih-alih memperbanyak Rel-Kereta utk. angkutan massal-murah tdk macet!!

Berbeda dg India, thai, china, korea dan malaysia yg pemerintahnya berani melawan monopoli jepang dlm industri otomotif! hingga jika jepang pergi pun mereka tetap bisa bikin mobil sendiri, tapi indon tak akan pernah bisa bikin mobil sendiri tanpa jepang! Karena pemerintah dan begundalnya dibikin jadi kacung-jongos yg tergantung kpd Jepang. Melalui berbagai UU dan Perpu.
Dan indon tetap bodoh dalam industri !! Seperti juga kontrak-karya dlm pertambangan dll..dst....

Kota besar akan makin macet oleh serbuan mobil import LCGC yg sebenarnya tdk murah itu, karena harganya tdk sebanding dg performanya.
Nafsu konsumerisme akan makin meningkat. Bagi yg kurang mampu dan baru punya motor akan berusaha punya mobil murah.
Yang jadi pertanyaan adalah, apakah dgn adanya mobil-asing murah ini nanti angka tindak korupsi akan meningkat?

Baca Selengkapnya ....

Wahai Jamaah Haji, Hati-hatilah terhadap Syiah

Posted by DIAZ Friday, September 20, 2013 0 comments
NahiMunkar.com

Berhati-hatilah dari Syi’ah, jangan pernah tertipu, jangan pernah menerima apa pun dari mereka. Sebab, apa pun yang berasal dari mereka baik ideologi, maupun bantuan moril dan materil hakikatnya adalah racun pembunuh!

Di tempat suci Masjid Haram Makkah dan Madinah pun para penjahat dari Syiah tetap melakukan aksi jahatnya untuk mencelakakan Umat Islam.

Inilah salah satu beritanya.

***

Seorang Laki-laki Syiah Tertangkap Basah Mengedar Permen Penyebab Kemandulan di Tempat Shalat Wanita di Masjid Nabawi

SELASA, JULI 02, 2013 LPPI MAKASSAR

Seorang pemuda Syi’ah Iran ditangkap oleh petugas keamanan Masjid Nabawi, Madinah al-Munawwarah. Ia masuk ke masjid bagian wanita, dengan memakai abaya dan cadar, sambil membagikan makanan ringan/manisan kepada gadis-gadis belia di Masjid Nabawi. Makanan tersebut mengandung zat yang membuat mandul (Infertilitas).

Sungguh licik dan busuknya akal syi’ah. Mereka tidak berani menyerang dan membunuh kaum muslim Saudi secara terus terang, lantas mencari cara licik untuk membunuh generasinya secara pelan dan tersembunyi. Tentu yang lebih berbahaya, bahwa wanita dan gadis yang ada di Masjid Nabawi juga berasal dari seluruh negara dunia, termasuk Indonesia. Ini adalah modus terbaru, setelah sejak puluhan tahun lalu Syi’ah dari Iran dan negara lainnya aktif mengedarkan narkoba ke negara berpenduduk mayoritas muslim sunni.

Berhati-hatilah dari Syi’ah, jangan pernah tertipu, jangan pernah menerima apa pun dari mereka. Sebab, apa pun yang berasal dari mereka baik ideologi, maupun bantuan moril dan materil hakikatnya adalah racun pembunuh!
lppimakassar.com

Baca Selengkapnya ....

Kisah Detik

Posted by DIAZ Thursday, September 19, 2013 0 comments
Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya.

"Hai jam, apakah kamu
sanggup berdetak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?", kata jam terkejut, "Mana sanggup saya?"

"Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?"

"Sebanyak itu? Dengan
jarum yang ramping-
ramping seperti ini?",
jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3.600 kali dalam satu jam?"

"Dalam satu jam 3.600 kali?
Banyak sekali itu",
jawabnya dengan ragu.

Tukang jam itu dengan
penuh kesabaran kemudian berbicara kepada si jam,
"Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali
setiap detik?"

"Nah, kalau begitu, aku
sanggup!", kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai
dibuat, jam itu berdetak
satu kali setiap detik.

Tanpa terasa, detik demi detik berlalu dan jam itu sangat luar biasa karena ternyata selama satu tahun
penuh dia telah berdetak tanpa henti sebanyak 31.104.000 kali..

Ada kalahnya kita ragu
dengan tugas yg begitu
berat. Namun, sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya,
kita ternyata mampu, jangan pernah kalah sebelum berperang.

SubhanALLAH...

"Semoga ALLAH bimbing kita dan menjadikan kita agar kita senantiasa kuat dan tegar menghadapi segala persoalan yang kita hadapi. aamiinn "


Semoga bermanfaat :-)

Baca Selengkapnya ....

Sepenggal Kisah Umar, Salman dan Seorang Pemuda Shalih

Posted by DIAZ Monday, September 16, 2013 0 comments
Umar bin khattab sedang duduk di bawah sebatang pohon kurma. Surbannya di lepas, menampakkan kepala yang rambutnya mulai teripis di beberapa bagian. Di atas kerikil ia duduk, dengan cemeti umatar nya tergeletak di samping tumpuan lengan. Di hadapannya para pemuka shahabat bertukar pikiran dan membahas berbagai persoalan. Ada anak muda yang tampak menonjol di situ. Abdullah ibn Abbas. Berulang kali Umar memintanya berbicara.

Jika perbedaan wujud, Umar hampir selalu bersetuju dengan Ibnu Abbas. Ada juga Salman Al-Farisi yang tekum menyimak. Ada juga Abu Dzar Al-Ghifari yang sesekali bicara berapi-api.

Pembicaraan mereka segera terjeda. Dua orang pemuda berwajah mirip datang dengan mengapit pria belia lain yang mereka cekal lengannya. “Wahai Amirul Mukminin,” Ujar salah satu berseru-seru, “Tegakkanlah hukun ALLAH atas pembunuhan ayah kami ini!”

Umar bangkit. “”Takutlah kalian kepada ALLAH!” hardiknya, “Perkara apakah ini?”

kedua pemuda itu menegaskan bahwa pria belia yang mereka bawa ni adalah pembunuh ayah mereka. Mereka siap mendatangkan saksi dan bahkan menyatakan bahwa si pelaku ini telah mangaku. Umar bertanya kepada sang tertuduh. “Benarkah yang mereka dakwakan kepadamu ini?”

“Benar wahai Amirul Mukminin!”

“Engkau tidak menyangkal dan di wajahmu kulihat ada sesal!” ujar Umar menyelidik dengan teliti. “Ceritakanlah kejadiannya!”

“Aku datang dari negeri yang jauh” kata belia itu. “Begitu sampai di Kota ini ku tambatkan kudaku di sebuah pohon dekat kebunmilik keluarga mereka. Ku tinggalkan ia sejenak untuk mengurus suatuhajat tanpa aku tahu ternyata kudaku mulai memakan sebagian tanaman yang ada di kebun mereka.”

“Saat aku kembali,” lanjutnya sembari menghela nafas, “Kulihat seorang lelaki tua yang kemudian aku tahu adalah ayah dari kedua pemuda ini sedang memukul kepala kudaku dengan batu hingga hewan malang itu tewas menggenaskan. Melihat kejadian itu, aku di bakar amarah dan kuhunus pedang. Aku khilaf, aku telah membunuh lelaki tua itu. Aku memohon ampun kepada ALLAH karenanya”

Umar tecenung.

“Wahai Amirul mukminin,” kata salah satu dari kedua kakak beradik itu, “Tegakkanlah hukum ALLAH. Kami meminta qishash atas orang ini. Jiwa dibayar dengan jiwa.”

Umar melihat pada belia tertuduh itu. Usianya masih sangat muda. Pantas saja dia mudah dibakar hawa amarah. Tapi sangat jelas bahwa wajahnya teduh. Akhlaknya santun. gurat-gurat sesal tampak jelas membayang di air mukanya. Umar iba dan merasa alangkah sia-sianya jika anak muda penuh adab dan berhati lembut ini harus mati begitu pagi.

“Bersediakah kalian,” ucap Umar ke arah dua pemuda penuntut Qishash, “Menerima pembayaran diyat dariku atas nama pemuda ini dan memaafkan nya?”

Kedua pemuda itu saling pandang,”Demi ALLAH, hai Amirul mukminin” jawab mereka, “Sungguh kami sangat mencintai ayah kami. dia telah membesarkan kami dengan penuh cinta. keberadaannya di tengah kami takkan terbayar dan terganti dengan diyat sebesar apapun. Lagipula kami bukanlah orang miskinyang menghajatkan harta. Hati kami baru akan tenteram jika Had di tegakkan!”

Umar terhenyak. “Bagaimana menurutmu?” tanyanya pada sang terdakwa.

“Aku ridha hukum ALLAH di tegakkan atasku, wahai Amirul Mukminin” kata si belia dengan yakin. “Namun ada yang menghalangiku untuk sementara ini. Ada amanah dari kaumku atas beberapa benda maupun perkara yang harus aku sampaikan kembali pada mereka. demikian juga keluargaku. aku bekerja untuk menafkahi mereka. Hasil Jerih payah di perjalanan terakhirku ini harus aku serahkan pada mereka sembari berpamitan memohon ridha dan keampunan ayah ibuku”

Umar terhenyuh. Tak ada jalan lain. hudud harus di tegakkan. Tetapi pemuda itu juga memiliki amanah yang harus di tunaikan. “Jadi bagaimana?” tanya Umar.

“Jika engkau mengijinkanku, wahai Amirul Mukminin, aku minta waktu tiga hari untuk kembali ke daerah asalku guna menunaikan segala amanah itu. Demi ALLAH, aku pasti kembali di hari ketiga untuk menetapi hukumanku. Saat itu tegakkanlah had untukku tanpa ragu, wahai putra Al-Khattab”

“Adakah orang yang isa menjaminmu?”

“Aku tidak memiliki seorangpun yang kukenal di kota ini hingga dia bisa kuminta menjadi penjamin ku. Aku tak memiliki seorangpun penjamin kecuali ALLAH yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

“Tidak! Demi ALLAH, tetap harus ada seseorang yang menjaminmu atau aku tak bisa mengizinkanmu pergi.”

“Aku bersumpah dengan nama ALLAH yang amat keras azabnya. Aku takkan menyalahi janjiku.”

“Aku percaya, tapi tetap harus ada manusia yang menjaminmu!”

“Aku tak punya!”

“Wahai Amirul Mukminin!” terdengar sebuah suara yang berat dan berwibawa menyela. “Jadikan aku sebagai penjamin anak muda ini dan biarkanlah ia menunaikan amanahnya!” inilah dia, Salman Al Farisi yang tampil mengajukan diri.

“Engkau hai Salman, bersedia menjamin anak muda ini?”

“Benar. Aku bersedia!”

“Kalian berdua kakak beradik yang mengajukan gugatan,”panggil Umar, “Apakah kalian bersedia menerima penjaminan dari Salman Al Farisi atas orang yang telah membunuh ayah kalian ini? Adapun Salman demi ALLAH, aku bersaksi tentang dirinya bahwa dia lelaki ksatria yang jujur dan tak sudi berkhianat”

Kedua pemuda itu saling pandang. “Kami menerima,” kata mereka nyaris serentak.

—————————————————————-

Waktu tiga hari yang disediakan untuk sang terhukum nyaris habis. Umar gelisah tak karuan. Dia mondar mandir sementara Salman duduk khusu’ di dekatnya. Salman tampak begitu tenang padahal jiwanya di ujung tanduk. Andai lelaki pembunuh itu tak datang memenuhi janji, maka dirinyalah selaku penjamin yang akan menggantikan tempat sang terpidana untuk menerima qishash.

Waktu terus merambat. Belia itu masih belum muncul.

Kota Madinah mulai terasa kelabu. Para shahabat berkumpul mendatangi Umar dan Salman. Demi ALLAH, mereka keberatan jika Salman harus di bunuh sebagai badal. Mereka sungguh tak ingin kehilangan sahabat yang pengorbanannya untuk islam begitu besar itu. Salman seorang sahabat yang tulus dan rendah hati. Dia di hormati. Dia dicintai.

Satu demi satu, dimulai dari Abi Darda’, beberapa shahabat mengajukan diri sebagai pengganti Salman jika hukuman benar-benar dijatuhkan padanya. Tetapi Salma menolak. Umar juga menggeleng.

Matahari semakin langsir ke Barat. Kekhawatiran Umar makin memuncak. Para shahabat makin kelut dan sedih. Hanya beberapa saat menjelang habisnya batas waktu, tampak seseorang datang dengan berlari tertatih dan terseok. Dia pemuda itu, sang terpidana.

“Maafkan aku,” ujarnya dengan senyum tulus sembari menyeka keringat yang membasahi sekujur wajah, urusan dengan kaumku itu ternyata berbelit dan rumit sementara untaku tak sempat istirahat. Ia kelelahan nyaris sekarat dan terpaksa kutinggal di tengah jalan. aku harus berlari-leri untuk sampai kemari sehingga nyaris terlambat.”

Semua yang melihat wajah dan penampilan pemuda ini merasakan satu sergapan iba. semua yang mendengar penuturannya merasakan keharuan yang mendesak-desak. Semua tiba-tiba merasa tak rela jika sang pemuda harus berakhir hidupnya di hari itu.

“Pemuda yang jujur” ujar Umar denganmata berkaca-kaca, “Mengapa kau datang kambali padahal bagimu ada kesempatan untuk lari dan tak harus mati menanggung qishash?”

“Sungguh jangan sampai orang mengatakan,” kata pemuda itu sambil tersenyum ikhlas, “Tak ada lagi orang yang tepat janji. dan jangan sampai ada yang mengatakan, tak ada lagi kejujuran hati di kalangan kaum muslimin”

“Dan kau Salman,” kata Umar bergetar, “Untuk apa kau susah-susah menjadikan dirimu penanggung kesalahan dari orang yang tak kau kenal sama sekali? Bagaimana kau bisa mempercayainya?”

“Sungguh jangan sampai orang bicara,” ujar Salman dengan wajah teguh, “Bahwa tak ada lagi orang yang mau saling membagi beban dengan saudaranya. Atau jangan sampai adayang merasa, tak ada lagi saling percaya di antara orang-orang Muslim.”

“ALLAHU AKBAR!” kata Umar, “Segala puji bagi ALLAH. kalian telah membesarkan hati ummat ini dengan kemuliaan sikap dan agungnya iman kalian. Tetapi bagaimanapun wahai pemuda, had untukmu harus kami tegakkan!”

Pemuda itu mengangguk Pasrah.

“Kami memutuskan…” Kata kakak beradik penggugat tiba-tiba menyeruak, “Untuk memaafkannya.” mereka tersedu sedan.

“Kami melihatnya sebagai seorang yang berbudi dan tepat janji. Demi ALLAH, pasti benar-benar sebuah kekhilafan yang tak disengaja jika dia sampai membunuh ayah kami. Dia telah menyesal dan beristighfar kepada ALLAH atas dosanya. Kami memaafkannya. Janganlah menghukumnya, wahai Amirul Mukminin”

“Ahamdulillah!, Alhamdulillah!” ujar Umar. Pemuda terhukum itu sujud syukur. Salman tak ketinggalan menyungkurkan wajahnya ke arah kiblat mengagungkan Asma ALLAH, yang kemudia bahkan diikuti oleh semua hadirin.

“Mengapa kalian tiba-tiba berubah pikiran?” tanya Umar pada kadua ahli waris korban.

“Agar jangan sampai ada yang mengatakan,” jawab mereka masih terharu, “Bahwa di kalangan kaum muslimin tak ada lagi kemaafan, pengampunan, iba hati dan kasih sayang”

———————————————————————————-

Saudara seiman itu adalah dirimu

hanya saja dia itu orang lain

sebab kalian adalah satu jiwa

hanya saja kini sedang hinggap di jasad yang berbeda

-Al Kindi-

Salim A Fillah_Dalam Dekapan Ukhuwah


Baca Selengkapnya ....

Kesederhanaan Cinta Yang Sempurna

Posted by DIAZ Sunday, September 15, 2013 0 comments

Selama ini aku bingung dengan nasehat cinta yang aneh itu. Beberapa waktu kemudian saat aku pulang ke kampung halaman (kota Malang) setelah lima tahun bekerja di luar kota, aku tersadarkan. Lebih tepatnya, orang tuaku yang menyadarkan aku.

Ayah dan ibuku masih memelihara kebiasaan lamanya yaitu sarapan bersama dengan hidangan yang cukup beragam karena ibuku tahu bahwa ayah tidak suka makanan yang tidak banyak sayur dan buah. Di hari kepulanganku, ibu menyajikan kue lumpur yang super gosong.

Kalau dipikir-pikir, mungkin ayah tak akan memakan kue lumpur tersebut walau itu adalah kue kesukaannya. Namun, pada akhirnya ia tetap memakan dengan lahap sambil tersenyum dan mendengarkan cerita ibuku atau aku. "Bagaimana Surabaya?" kata ayah masih sempat bertanya padaku.

"Baik, Pak. Betah kok kerja di sana," jawabku.

Namun dibanding menjawab pertanyaannya, aku lebih memilih untuk mengamati ekspresinya. Ia tidak kelihatan senang dengan terpaksa di depan istrinya saat makan kue lumpur itu.

Aku ingat, beberapa tahun lalu saat adikku masih balita, pekerjaan rumah ibu banyak sekali. Kadang ia masak sampai gosong, keasinan, lupa garamkarena banyaknya yang ia lakukan, yang mana anak-anaknya akan menyisakan makanan itu di piringnya. Namun ayahku tidak, dia akan menghabiskannya, bahkan meminta kami ikut menghabiskan juga.

Tapi saat itu aku hanya tahu bahwa itu tentang 'tidak membuang-buang makanan'. Kini, aku tahu alasan yang lebih besar dari semua itu.

Siang itu juga, ayah mengajakku memancing di kolam umum di dekat rumah tepatnya di kota Malang. Kami berbekal pisang goreng buatan ibu. Kali ini lagi-lagi agak gosong. Maka, kutanyakan pada ayah, mengapa ayah suka makanan gosong. Dan begini jawabannya.

"Sejak menikah, ibumu berusaha keras menjadi istri terbaik bagi ayah. Mulai dari ia belajar memasak hingga anak-anaknya lahir ke dunia, ia tak hanya menjadi istri, tapi juga jadi ibu," kata Ayah sambil menerawang ke arah pancingannya.

"Banyak pekerjaan yang dia lakukan. Ada yang benar, ada yang berantakan. Ketidaksempurnaan seringkali membuat kita berpikir negatif," Ayah melihat ke arahku. "Namun karena Ayah melihat cinta dalam setiap jerih payah ibumu, semuanya nampak indah dan enak. Iya to?" ujarnya sambil tergelak dan menyenggol tanganku.

"Pisang goreng ini kesukaanmu, kan? Mungkin kamu hanya tahu kalau pisangnya gosong. Tapi, ayah tahu kalau ibu sudah merencanakan membuat pisang ini jauh-jauh hari. Rela ke pasar untuk cari pisang bagus, tidak nitip ke tukang sayur," kata ayah dengan senyum penuh makna.

Ia seperti bisa membaca pikiranku mengapa aku bertanya hal ini padanya. Aku cengengesan dengan agak tersipu malu. Ayah merangkul pundakku dan berkata, "Ibumu itu wanita hebat yang sudah bekerja sangat keras demi keluarga ini. Dia layak mendapatkan cinta yang bertubi-tubi. Lagipula, pisang goreng gosong sedikit nggak akan bikin sakit hati, to?"

Aku mengangguk. Aku kini mengerti dengan pola pikir ayah. Cinta itu hal yang sederhana. Abu gosong makanan tak perlu menjadi prahara baginya, itu hanya hal kecil yang tak perlu dibesar-besarkan. Yang penting dari sebuah hubungan cinta itu bukan tentang sempurna atau tidak sempurna, namun berusaha membuat sebuah hubungan selalu sehat, tumbuh dewasa dan tahan hingga selama-lamanya.

Baca Selengkapnya ....
Tutorial SEO dan Blog support Cikaha Fashion Store - Original design by Weeldan | Copyright of Blogging Yuuk!!.

Followers